Makan dengan Sadar agar Tubuh menjadi Langsing

30 Maret 2016 12:41

Seorang Sahabat minta saran saya agar ia bisa langsing tanpa perlu jalani sesi hipnoterapi, ikut training, diet atau mengubah kebiasaan makan, minum obat pelangsing, olahraga dll.

Hmm... apa bisa ya? Intinya Sahabat ini tidak mau repot. Ia mau cara instan untuk turunkan berat badan.

Semula saya hendak sarankan ia menghubungi rekan sejawat saya, Ibu Kristin Liu, penulis buku Quantum Slimming. Namun karena sejak awal ia sudah menyatakan tidak mau hipnoterapi atau training, saya perlu beri saran lain.

Setelah berpikir sejenak saya jawab, "Perubahan butuh upaya sadar. Untuk menjadi langsing tentu Anda perlu melakukan perubahan. Sesedikit apapun, harus ada perubahan. Kondisi Anda saat ini adalah hasil dari kebiasaan lama. Untuk menjadi langsing, Anda butuh kebiasaan baru."

"Ya, tapi saya tidak mau cara yang sulit. Kalau ada cara mudah, mengapa harus bersusah payah," ia gigih dengan keinginannya.

Setelah berpikir sedikit lebih lama akhirnya saya berkata,"Saya akan beritahu satu cara mudah untuk langsing. Tapi saya minta Anda berjanji untuk melakukannya sepenuh hati, tanpa ditawar. Anda bersedia?"

"Ya, sangat bersedia. Asalkan tidak diet, tidak olahraga, tidak perlu terapi, atau minum obat," jawabnya mantap sambil senyum dan mata berbinar seperti anak kecil dapat mainan baru.

"Saran saya sangat mudah. Ini yang perlu Anda lakukan. Mulai sekarang dan seterusnya setiap kali Anda makan atau minum, apapun itu, Anda melakukannya dengan penuh kesadaran. Anda menyadari apa yang Anda makan atau minum. Saat makan, Anda hanya makan. Anda tidak boleh melakukan kegiatan lain seperti main HP atau gawai lainnya, baca berita di media sosial, baca koran atau majalah, berbincang dengan teman, nonton televisi, atau apapun. Intinya, saat makan, Anda memberi 100% perhatiannya pada kegiatan makan, Anda menyadari, merasakan, dan menikmati sepenuhnya rasa dan aroma makanan atau minuman Anda. Anda sadari, bila ada rasa manis, seberapa manis. Bila ada rasa pedas, seberapa pedas. Bila ada rasa asin, seberapa asin. Demikian pula rasa-rasa lainnya, termasuk teksturnya. Dan saya minta Anda rasakan perut Anda terisi perlahan-lahan. Saat perut terisi dan Anda merasa kenyang, Anda harus berhenti makan. Tidak boleh lanjut," demikian saran saya padanya.

"Hanya ini saja? Menyadari saat saya makan. Tidak ada yang lain," tanyanya penasaran dan sambil senyum sumringah. Saya tahu apa yang akan ia alami beberapa hari ke depan. Saran yang tampak sederhana atau mudah ini, hmm... nanti bila dipraktikkan akan terasa sekali butuh keseriusan dan juga kegigihan.

"Ya, hanya ini saja. Mudah, kan?" saya balik bertanya sambil tersenyum. Benar, dua hari kemudian Sahabat ini menghubungi saya dan mengeluh bahwa saran saya cukup sulit untuk dilakukan. Ia minta saran lain.

Saya tahu benar bahwa ia pasti mengalami kesulitan, di awal proses ini. Mengapa? Yang saya minta ia lakukan sebenarnya mengubah kebiasaan. Selama ini ia makan tanpa menyadari apa yang ia makan. Ia, sama seperti orang pada umumnya, tidak sadar kapan lambung sudah terisi penuh dengan makanan.

Tujuan saya meminta ia makan dengan penuh kesadaran adalah untuk melatih dirinya mengendalikan diri. Saya tahu, dari pengamatan dan pengalaman para klien, saat ini orang cenderung sibuk main HP atau gawai, sibuk WA, dll, saat makan. Tidak terkecuali Sahabat saya ini.

Tentu ini berat baginya. Bayangkan, kebiasaan yang telah ia lakukan sekian lama tiba-tiba berhenti atau dengan sengaja dihentikan.

Alasan lain, yang sebenarnya adalah alasan utama saya minta ia melakukan proses makan dengan penuh kesadaran, adalah untuk melatih dirinya tahu kapan ia merasa kenyang. Salah satu sebab berat badan naik adalah kita makan dengan cepat, tidak sadar atau tahu bila sudah kenyang, dan kita terus makan hingga kekenyangan. Akibatnya, tanpa disadari kita sering makan berlebih.

Lambung kita dapat menampung hingga empat liter atau sekitar tujuh belas gelas air. Namun, perasaan kenyang bukan disebabkan oleh perut terisi penuh. Perasaan kenyang adalah hasil dari reaksi otak terhadap berbagai senyawa kimiawi yang dilepas saat lambung terisi makanan atau minuman.

Otak butuh waktu sekitar 20 menit untuk mengenali kehadiran beragam senyawa kimiawi ini. Usai makan, perasaan kenyang terus naik dalam waktu antara 10 hingga 30 menit. Perasaan ini terus kita rasakan sampai sekitar tiga hingga lima jam kemudian.

Saat senyawa-senyawa kimiawi di lambung berangsur berkurang, kita mulai merasa lapar. Saat kita tidak atau belum merasa kenyang usai makan, sadari hal ini, dan berhentilah makan. Tunggu sejenak. Perasaan kenyang ini akan mulai meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah senyawa kimiawi di lambung.

"Terus lakukan saran saya. Ini sangat mudah. Anda pasti bisa melakukannya. Ingat, ini saran paling mudah untuk langsing lho. Daripada Anda olahraga, diet, minum obat, dll. Bila Anda tetap mengalami kesulitan, sebaiknya Anda minta bantuan profesional," demikian pesan saya untuknya.

Sekitar tiga minggu kemudian Sahabat ini menghubungi saya lagi. Ia beri kabar bahwa setelah menjalani saran saya, walau dengan agak memaksa diri, dalam kurun waktu dua minggu ini berat badannya turun tiga kilogram. Namun setelahnya naik lagi.

Saya tanya apa yang terjadi? Ternyata ia kembali ke pola lama. Sambil makan ia sibuk main HP dan baca berita di media sosial. Umumnya, mereka yang menjalankan saran saya di atas dengan sungguh-sungguh pasti berat badannya turun. Dan tentu, saat mereka kembali ke pola lama, otomatis berat badannya pasti naik kembali.

Berhubung Sahabat ini mengalami kesulitan, saya sarankan ia segera minta bantuan profesional, khususnya hipnoterapis klinis.

Demikianlah kenyataannya.....

_PRINT   _SENDTOFRIEND

Upcoming Events
Counter
Online1
Hari ini847
Sepanjang masa34.510.197
1 Facebook
2 Youtube
3 Instagram
4 Quantum Morphic Field Relaxation
5 Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia
6 The Heart Technique