Luka Batin

31 Maret 2023 15:55

Luka batin adalah pengalaman atau kejadian hidup, bermuatan emosi negatif (sangat) intens dan belum tuntas terselesaikan, mengendap di pikiran bawah sadar, mengganggu kestabilan sistem psikis dan hidup individu. 

Ada yang menyebutnya dengan pengalaman traumatik atau akar kepahitan. Kejadiannya bisa berawal sejak masa di dalam kandungan ibu.

Apa pun label yang diberikan pada kejadian-kejadian ini, semuanya memiliki ciri sama. Terdapat emosi negatif dengan intensitas tertentu yang lekat pada memori.  

Bila ditulis dalam bentuk persamaan, 𝐋𝐔𝐊𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐈𝐍 = 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈 𝐱 𝐄𝐌𝐎𝐒𝐈 𝐍𝐄𝐆𝐀𝐓𝐈𝐅 𝐈𝐍𝐓𝐄𝐍𝐒.

Sekarang, pertanyaannya, dari mana muncul emosi negatif?

Saat individu mengalami pengalaman atau kejadian tertentu, melalui proses yang sangat cepat, pikiran bawah sadar (PBS) memberi makna pada kejadian ini. Ada tiga kemungkinan makna yang tercipta: positif, netral, negatif. Seturut makna kejadian, muncul emosi: positif, netral, negatif. 

Emosi-emosi ini selanjutnya lekat pada memori kejadian. Bila emosinya positif atau netral, ini tidak menimbulkan masalah. Bila emosi yang lekat pada memori kejadian adalah emosi negatif, ini disebut luka batin. 

Saya beri catatan sedikit. Emosi positif intens, pada kondisi tertentu bisa jadi sumber masalah. Saya tidak bahas dalam tulisan ini karena fokus pada topik luka batin. 

Ada banyak cara menyembuhkan luka batin. Apapun caranya, selalu ada yang sama. Luka batin hanya bisa sembuh bila salah satu atau dua kondisi berikut terpenuhi. 

Pertama, memori kejadian dihilangkan atau dihapus. Kedua, emosi yang lekat pada memori berhasil dinetralisir secara tuntas. 

Kembali pada persamaan 𝐋𝐔𝐊𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐈𝐍 = 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈 𝐱 𝐄𝐌𝐎𝐒𝐈 𝐍𝐄𝐆𝐀𝐓𝐈𝐅 𝐈𝐍𝐓𝐄𝐍𝐒. Bila 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈 = 0, atau 𝐄𝐌𝐎𝐒𝐈 𝐍𝐄𝐆𝐀𝐓𝐈𝐅 𝐈𝐍𝐓𝐄𝐍𝐒 = 0, atau 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈 dan 𝐄𝐌𝐎𝐒𝐈 𝐍𝐄𝐆𝐀𝐓𝐈𝐅 𝐈𝐍𝐓𝐄𝐍𝐒 keduanya nol, maka 𝐋𝐔𝐊𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐈𝐍 = 0. Dengan kata lain, tidak ada luka batin, individu sembuh. 

Dalam praktik, memori tidak bisa dihilangkan permanen, tapi dengan teknik tertentu ia bisa disembunyikan atau direpresi sehingga sulit atau tidak bisa diakses. 

Strategi ini tidak dianjurkan, dalam konteks terapi, karena dengan memori tidak bisa diakses, seolah memori = 0. 

Dengan demikian, persamaan 𝐋𝐔𝐊𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐈𝐍 menjadi:

𝐋𝐔𝐊𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐈𝐍 = 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈 𝐱 𝐄𝐌𝐎𝐒𝐈 𝐍𝐄𝐆𝐀𝐓𝐈𝐅 𝐈𝐍𝐓𝐄𝐍𝐒

           = 𝟎 x 𝐄𝐌𝐎𝐒𝐈 𝐍𝐄𝐆𝐀𝐓𝐈𝐅 𝐈𝐍𝐓𝐄𝐍𝐒

           = 𝟎

Secara matematis, saat Luka Batin = 0, ini artinya tidak ada luka batin, atau individu sembuh. 

Benarkah demikian? Tidak. 

Memori yang tidak bisa diakses tetap menyimpan bara api emosi negatif intens yang sangat destruktif. Emosi ini akan terus mengganggu sistem psikis. Dan ini justru sangat berbahaya. 

Memori ini sewaktu-waktu bisa muncul ke permukaan, bisa karena kekuatan yang menekan (represi) memori ini lemah atau hilang, bisa karena terpicu oleh situasi atau kondisi tertentu, bisa juga karena PBS memutuskan memunculkannya kembali karena alasan dan tujuan tertentu. 

Memori tetap perlu bisa diakses sepenuhnya, karena memori ini berisi pesan atau pelajaran hidup untuk kebaikan individu. Jadi, opsi "menghilangkan" memori bukan pilihan baik, aman, dan bijak. 

Sekarang, untuk opsi kedua, menetralisir emosi negatif. Emosi negatif = 0. 

𝐋𝐔𝐊𝐀 𝐁𝐀𝐓𝐈𝐍 = 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈 𝐱 𝐄𝐌𝐎𝐒𝐈 𝐍𝐄𝐆𝐀𝐓𝐈𝐅 𝐈𝐍𝐓𝐄𝐍𝐒

           = 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈 𝐱 𝟎

           = 𝟎

Bila ini yang terjadi, luka batin benar sembuh karena emosi negatif telah dinetralisir, sementara memori tetap utuh. 

Saat individu ingat kembali kejadian masa lalu, yang sebelumnya mengganggu hidupnya, perasaannya netral. Inilah yang dimaksud dengan sembuh. Ini yang dimaksud 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐢𝐯𝐞 𝐛𝐮𝐭 𝐧𝐨𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭, atau 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐚𝐟𝐤𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧. 

Bila dicermati, apapun cara yang digunakan untuk menyembuhkan luka batin, pasti masuk ke dalam salah satu dari dua kelompok berikut: tanpa memproses akar masalah dan memproses akar masalah. 

Pada kelompok pertama, tanpa memproses akar masalah, bisa digunakan sugesti, doa, laku atau ritual tertentu, teknik-teknik berbasis proyeksi, respon ideomotor, energi tubuh, sistem meridian, cakra, medan morfik, kesadaran, mindfulness, dll. 

Cara ini lebih mudah, sederhana, dan tidak butuh keterampilan tinggi. Dari pengalaman dan temuan kami, upaya menyembuhkan luka batin tanpa memproses akar masalah, langsung menetralisir emosi negatif, bisa hanya butuh satu atau dua sesi, dan bisa juga sampai lebih dari sepuluh sesi.

Butuh satu dua sesi bila luka batin ini berasal dari kejadian tunggal. Bila luka batin adalah akibat dari akumulasi banyak kejadian yang dialami dalam rentang waktu tertentu, di mana pada setiap kejadian lekat emosi-emosi negatif intens, ini butuh waktu jauh lebih lama untuk bisa sembuh. 

Kondisi menjadi lebih rumit karena emosi bisa tinggal di satu atau beberapa lokasi tubuh. Bila proses pembersihan emosi tidak tuntas, luka batin tidak sembuh sepenuhnya. 

Intinya, emosi negatif yang menjadi sumber masalah, tuntas dikeluarkan dari sistem psikis / tubuh sehingga sistem psikis / tubuh kembali pada keseimbangan (ekuilibrium) yang sehat. 

Upaya menyembuhkan luka batin dengan memproses akar masalah butuh keterampilan terapeutik tinggi dan perlu dilakukan dengan sangat hati-hati dan cermat, dan biasanya hanya butuh satu atau dua sesi untuk sembuhkan luka batin. 

Yang dimaksud akar masalah adalah kejadian paling awal, biasanya diperkuat oleh satu atau beberapa kejadian lanjutan, yang menjadi dasar terciptanya luka batin.  

Melalui proses rekonstruksi memori, edukasi, persuasi, dan pengalaman emosional korektif PBS, terjadi pelepasan emosi negatif pada akar masalah. Dan mengingat yang diproses adalah memori kejadian dan emosi negatif maka kesembuhan luka batin bersifat tuntas. 

_PRINT   _SENDTOFRIEND

Upcoming Events
Counter
Online6
Hari ini731
Sepanjang masa34.511.396
1 Facebook
2 Youtube
3 Instagram
4 Quantum Morphic Field Relaxation
5 Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia
6 The Heart Technique