Memahami Sugesti Lebih Dalam

18 Juli 2012 14:10

Di artikel yang lalu saya telah mengulas mengenai sugesti langsung (direct suggestion) dan sugesti tidak langsung (indirect suggestion). Dalam artikel ini saya akan menjelaskan beberapa hal tentang sugesti yang saya pelajari dari beberapa literatur penting yang khusus membahas topik ini. Tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai sumbangan pemikiran untuk memperkaya pengetahuan dan memperluas wasasan kita bersama.

Definisi Sugesti

Apakah sugesti itu? Ada banyak definisi yang diberikan oleh para pakar. Masing-masing praktisi hipnosis / hipnoterapi tentunya juga punya definisinya sendiri. Saya yakin Anda pasti juga punya definisi sendiri. Berikut ini saya ajukan dua definisi sugesti.

Pertama, definisi sugesti dari sudut pandangan populer atau kamus. Sugesti adalah pengaruh yang halus, hampir tidak kentara, yang dialami seseorang tanpa ia sadari, di mana sumber pengaruh ini berasal dari orang lain, yang mengakibatkan timbulnya respon dalam diri orang ini tanpa ia menyadari sumber atau asal pengaruh (sugesti) dan seringkali juga tanpa menyadari kejadiannya.

Definisi yang lebih teknis menyatakan bahwa sugesti adalah komunikasi bermakna yang secara sengaja, terstruktur, dan sistematis dilakukan oleh seseorang, bisa disebut sebagai hipnotis, suggestor, operator, hipnoterapis, terhadap orang lain, yang disebut sebagai subjek, klien, atau suggestee, dengan tujuan membangkitkan respon secara sukarela di pihak subjek, yang mana respon ini tidak akan timbul tanpa adanya sugesti.  

Sugesti Ditinjau dari Efek di Pikiran dan Respon

Bila dilihat dari proses pemberian sugesti hingga sugesti dijalankan maka kita mengenal dua proses. Proses pertama adalah afferent yaitu masuknya sugesti ke pikiran seseorang, dimengerti, dan diterima oleh pikiran bawah sadarnya. Setelah diterima maka sugesti ini dijalankan dalam bentuk respon tertentu. Ini disebut dengan efferent.

Sugesti Ditinjau dari Kepatuhan dan Ketelitian Pelaksanaan

Ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketelitian pelaksanaan sugesti maka kita juga mengenal dua jenis sugesti. Pertama, sugesti yang bersifat immediate, yaitu sugesti yang menghasilkan respon tindakan yang sepenuhnya sejalan dengan instruksi yang diberikan. Contohnya bila operator mensugestikan subjek mengambil buku maka subjek mengambil buku.

Kedua, sugesti yang bersifat mediate. Dalam hal ini klien menjalankan instruksi yang diberikan namun tidak sepenuhnya sama dengan yang disugestikan. Contohnya bila operator mensugestikan subjek untuk mengambil buku dan subjek ternyata “memutuskan” mengambil pensil. Subjek tetap menjalankan sugesti “mengambil sesuatu” namun tidak persis sama seperti yang disugestikan oleh operator. 

Jenis Sugesti

Bila ditinjau dari pelaku, waktu, kondisi pikiran saat sugesti diberikan, struktur kalimat, dan efeknya maka kita mengenal beberapa jenis sugesti berikut:

- Autosuggestion: Sugesti yang dilakukan oleh seseorang kepada dirinya sendiri.
- Heterosuggestion: Sugesti yang diberikan seseorang kepada orang lain.
- Hypnotic Suggestion: Sebuah sugesti yang diberikan saat subjek berada di dalam kondisi hiposis.
- Posthypnotic Suggestion: Sugesti yang diberikan kepada subjek di dalam kondisi hipnosis dan dijalankan saat subjek sudah keluar dari kondisi hipnosis.
- Prehypnotic Suggestion: Sugesti non-hipnotik yang diberikan sebelum induksi.
- Direct Suggestion: Sugesti yang bersifat langsung, eksplisit, apa adanya, dan dengan jelas menyatakan efek yang akan terjadi atau diharapkan terjadi.
- Indirect Suggestion: Sugesti yang bersifat tidak langsung, implisit, dan mengisyarakat apa yang akan terjadi atau diharapkan terjadi. 
- Non-therapeutic Suggestion: Sugesti yang tidak memberikan efek terapeutik.
-Therapeutik Suggestion: Sugesti yang memberikan efek terapeutik.

Elemen Sugesti

Yang dimaksud dengan elemen adalah berupa teknik, prosedur, dan berbagai hal lain secara langsung maupun tidak berpengaruh dalam membuat suatu sugesti efektif.

Mendapatkan Perhatian Subjek

Hipnotis/hipnoterapis umumnya mendapatkan perhatian subjek dengan berkata, “Perhatikan sungguh-sungguh apa yang saya katakan………” , “Dengarkan kata-kata saya… hanya kata-kata saya….”

Goal

Operator harus mempunyai goal atau tujuan spesifik dan jelas dalam pikirannya. Semakin sederhana goal-nya semakin baik. Terutama bila operator memberi sugesti kepada subjek dengan tingkat sugestibilitas yang tidak terlalu tinggi. Sangat tidak dianjurkan bila operator memberi beberapa sugesti yang berbeda sekaligus terutama pada subjek dengan tingkat sugestibilitas yang rendah atau menengah.

Variety (Keragaman)

Seringkali operator tidak tahu sugesti seperti apa yang akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Untuk itu operator perlu cerdas dan kreatif dalam memberikan sugesti yang beragam namun dengan tujuan mencapai goal yang sama. Dengan demikian yang terjadi sebenarnya adalah efek compunding dari sugesti yang “berbeda” namun sebenarnya punya tujuan yang sama.

Preferensi Modalitas Sensori

Operator juga perlu memperhatikan modalitas utama subjek. Penggunaan kata atau kalimat dengan menekankan pada modalitas, bila tidak sejalan dengan modalitas utama subjek, tidak akan memberikan pengaruh maksimal seperti yang diharapkan. Solusinya adalah dengan menggunakan modalitas yang berbeda secara bergantian. Misalnya, “Rasakan tangan anda mulai bergerak…. lihat dalam pikiran anda, tangan anda semakin mendekat dan mendekat….” atau “Sambil anda membayangkan tangan anda bergerak, anda juga dapat merasakan gerakannya ……..”

Feedback dan Ratification

Seringkali subjek tidak menyadari respon mereka terhadap sugesti yang diberikan oleh operator. Untuk memperkuat efek sugesti, meningkatkan respon, maka operator dapat memberitahu subjek apa yang sedang subjek alami. Konfirmasi ini menjadi sugesti lanjutan dan merupakan umpan balik pada subjek. Contohnya: “Tangan anda bergerak....” atau “Napas anda sekarang semakin lambat…...”

Linking

Di sini operator menghubungkan  beberapa sugesti atau respon yang berbeda. Misalnya: Mata anda telah menjadi begitu lelah, anda mengalami kesulitan untuk tetap membuka mata anda. Atau kita dapat menghubungkan dua respon yang berbeda: “Saat tangan Anda turun, anda menjadi semakin rileks….”

Leading

Dalam hal ini operator tidak melaporkan respon yang subjek tujukkan atau alami namun sebaliknya justru memberikan prediksi apa yang akan tejadi berikutnya. Prediksi ini berlaku sebagai sugesti yang akan dijalankan oleh subjek. Operator perlu cermat untuk hanya menyampaikan prediksi yang besar kemungkinannya terjadi. Misalnya, setelah operator memberi sugesti bahwa mata subjek semakin berat, mulai berkedip, ia menambahkan, “… dan mata anda semakin berkedip…. semakin sering berkedip…..”

Pada contoh di atas yang terjadi, selain leading, adalah umpan balik tidak langsung (indirect feedback) dan menghubungkan secara tidak langsung (indirect linking). Pada kebanyakan kasus, leading, linking, dan feedback saling berpadanan dan menguatkan.

Tracking dan Guidance (T&G)

Untuk bisa mencapai goal atau tujuan yang diharapkan operator tidak hanya sekali memberikan sugesti namun ia bertindak seperti pilot yang mengarahkan pesawat (baca: pikiran subjek) melalui proses navigasi secara berkesinambungan yang melibatkan feedback, leading, dan linking hingga tercapai hasil yang diinginkan.

Utilization

Utilization, dalam konteks ini, adalah memperlakukan repson subjek, yang sebenarnya terjadi bukan karena sugesti, pada saat sugesti diberikan, seolah-olah adalah bagian dari respon yang diharapkan. Erickson mendefiniskan “utilization” sebagai penerimaan terhadap perilaku apa saja yang “ditawarkan”, lebih tepatnya dihasilkan oleh subjek dan menggunakannya untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Chunking dan Compounding

Seringkali untuk mencapai tujuan akhir yang “besar” operator memberikan sugesti secara bertahap. Setiap sugesti yang dijalankan oleh subjek merupakan langkah yang membawa subjek semakin dekat dengan tujuan akhir. Sugesti-sugesti “kecil” ini bersifat compunding.

Graded Suggestions

Elmen Elemen ini dengan yang di Chunking dan Compounding namun berbeda. Graded Suggestion diawali  dengan memberikan sugesti yang sangat mudah dijalankan, dan setelah dijalankan, operator memberikan sugesti baru yang semakin lama semakin sulit.

Repetitions

Repetisi di sini tidak berarti pengulangan kata atau kalimat yang sama dengan susunan yang sama. Setiap kata atau kalimat dapat digunakan sejauh mereka masih dalam tema yang sama dan bertujuan mencapai hasil yang sama.

Double Binds

Ini adalah prosedur  di mana sebuah sugesti menghubungkan hasil yang diinginkan dengan salah satu pilihan dari dua hal yang relevan namun bukan berupa efek atau hasil dari sugesti yang diberikan. Prosedur ini dikenalkan  oleh Milton Erickson (yang kemudian salah dikenali oleh Jay Haley sebagai double-bind), sebagai cara untuk mengatasi resistensi. Contohnya adalah seorang klien diminta memilih salah satu dari dua kursi yang tersedia sebagai kursi yang akan ia duduki saat dihipnosis oleh operator.

The Passive Set

Dalam prosedur ini operator  mengeluarkan komponen  “Anda” dari konteks “yang sedang terjadi”. Subjek, dalam hal ini, bersifat pasif dan semua responnya terjadi secara otomatis tanpa peran sertanya secara sadar. Hal ini dicapai dengan operator mengubah kalimat “Anda mengangkat tangan Anda…..” dengan “Tangan Anda bergerak naik……”, atau “Sekarang Anda merasa lebih tenang…..“ dengan “Perasaan nyaman sekarang menyelimuti diri Anda.”

Menyusun Sugesti

Pengetahuan yang telah diuraikan di atas tentu sangat bermanfaat untuk menyusun sugesti yang efektif. Untuk bisa menyusun sugesti yang efektif operator perlu mengikuti aturan baku.

Total ada dua belas aturan. Aturan yang umum diketahui dan digunakan oleh para hipnotis atau hipnoterapis antara lain:

1.Sugesti menggunakan kata “Saya……”
2.Menggunakan kalimat atau kata yang positif.
3.Menggunakan kalimat sekarang
4.Spesifik
5.Ada deadline

Di kesempatan yang akan datang saya akan jelaskan tujuh aturan lain yang sangat penting dalam penyusunan sugesti. 


 

_PRINT   _SENDTOFRIEND

Upcoming Events
Counter
Online16
Hari ini504
Sepanjang masa34.528.906
1 Facebook
2 Youtube
3 Instagram
4 Quantum Morphic Field Relaxation
5 Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia
6 The Heart Technique